Minggu, 22 Juni 2014

Pengaruh Phobia Terhadap Kepribadian






Hai, kali ini saya akan membahas seputar phobia dan bagaimana phobia memiliki dampak negative yang bisa memperngaruhi kepribadian seseorang.

Phobia merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu hal atau fenomena. Rasa takut ini bisa membuat penderitanya histeris, paranoid, berkeringat dingin, gemetaran dan sebagainya.


Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Penyebab phobia itu sendiri bermacam-macam dan kebanyakan karena luka hati yang di sebabkan pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar.

Seorang penderita phobia tertentu bisa mencapai tahap gangguan kepribadian SCHIZOID PERSONALITY DISORDER  dan ANTISOSIAL yang tentunya dapat mengganggu keseharian bahkan tidak bisa beraktivitas dengan normal.

Sebagai contohnya adalah seseorang yang menderita Androphobia. Androphobia merupakan rasa takut terhadap laki-laki. Biasanya androphobia ini di derita oleh kaum wanita. Penyebabnya banyak bisa saja karena sering melihat perlakuan kasar yang dilakukan oleh laki-laki, pernah mengalami pelecehan seksual, pemerkosaan dan banyak lagi. Seorang yang menderita androphobia didalam hidupnya sehari-hari pastilah sangat tidak tenang dan tidak nyaman karena dimanapun dia pergi dia pasti slalu bertemu dengan laki-laki. Maka karena rasa takut yang berlebihan ini dapat mendorong dia menjadi seseorang yang menutup diri dan mengasingkan dirinya dari dunia luar.

Phobia yang terjadi pada diri seseorang bukan tidak mungkin untuk disembuhkan sebelum semuanya menjadi terlambat. Dengan beberapa terapi memungkinkan seseorang untuk sembuh, memang tidak mudah tetapi slalu ada jalan. 

Perkembangan Anak - Teman Khayalan


Pernahkah kalian mendengar istilah tentang teman khayalan? Atau pernahkan kalian memiliki seorang teman khayalan? Atau malah masih meilikinya sampai di usia sekarang?

Well, teman khayalan merupakan sebuah karakter yang diciptakan sendiri oleh pemiliknya yang tak jarang terkadang harus mendapat tempat tersendiri seperti mendapatkan tempat makan di meja, menggunakan sabuk pengaman di mobil dan diberikan kesempatan untuk berbicara pada pertemuan keluarga yang sama dengannya.

Biasanya teman khayalan ini memiliki nama yang diciptakannya sendiri. Nama tersebut bisa diambil dari nama yang familiar. Teman khayalan mungkin saja dialami anak-anak untuk beberapa waktu. Terkadang teman khayalan pada anak, dapat bertindak sebagai orang yang disalahkan atau alter ego. Bisa juga anak menyalahkan temannya itu atas mainan yang hilang atau ketika dia mengatakan kata-kata yang dilarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Marjorie Taylor dari Fakultas Psikologi University of Oregon dan Stephanie M. Carlson dari Fakultas Psikologi University of Washington menyimpulkan, dua dari tiga anak usia tujuh tahun pernah memiliki setidaknya satu teman khayalan. Ternyata teman khayalan tidak hanya muncul pada anak usia 3-4 tahun, namun juga hingga anak-anak mencapai usia sekolah.
Secara umum, seorang teman khayalan adalah sebuah tanda anak sedang berhadapan dengan hal kompleks, ketika dia sedang berusaha berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jangan merendahkan hubungan anak dengan teman khayalan tapi jangan terlalu terlibat,” saran Anita kepada para orangtua.

Tips untuk menghadapi anak yang memiliki teman khayalan. Yaitu jangan remehkan hubungan anak dengan teman khayalannya, tapi jangan juga terlalu terlibat. Ikuti saja skenario anak tapi tetap dengan batas-batas tertentu. Sesekali, Ada boleh mengingatkan anak teman khayalannya tidak nyata. Misalnya, dengan mengatakan “Wah, senang sekali ya pura-pura main dengan Lanni”. Pandanglah kehadiran teman khayalan anak Anda dari sisi positifnya. Teman khayalan merupakan hasil dari keingintahuan dan kreativitas anak dalam usahanya mencoba menalar apa yang terjadi disekitarnya. Anak yang punya teman khayalan akan tumbuh menjadi orang yang penuh rasa ingin tahu dan kreatif. Orangtua seringkali memandang bahwa anak benar-benar mempercayai kehadiran teman khayalannya. Anak-anak juga cenderung mempertahankan pendapat kehadiran temannya tersebut. Namun, pada umumnya anak-anak sebenarnya menyadari mereka sedang berpura-pura. Kenyataannya, teman khayalan akan cepat pergi menghilang ketika hadir orang asing atau teman lain yang menganggap teman khayalannya tidak nyata. Biasanya anak akan segera mengatakan selamat tinggal kepada teman khayalannya jika merasa mampu untuk menghadapi sendiri ketakutan dan perasaan negatifnya. Orangtua harus mulai mewaspadai anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya setiap hari berbicaradan bermain dengan teman khayalannya. Hal itu bisa berarti adanya perasaan tidak aman pada anak.  
Lalu bagaimana dengan anda yang memiliki teman khayalan hingga usia dewasa? 
Kemungkinan anda mengalami banyak masalah hubungan sosial dengan orang lain ya sehingga anda sampai berilusi mempunyai teman teman khayalan. Anda hanya merasa kesepian dan merasa tidak ada orang yang dapat mengerti anda sehingga anda membangun teman khayalan itu dan mempercayainya. Itu adalah proses pikiran saja. Semua orang bisa membuat apapun dengan pikiran ini.  
Sedikit saran jangan pernah menjadi budak bagi pikiran anda namun menjadi tuan bagi pikiran anda. Hiduplah dalam dunia yang real dan kesadaran dan bukan hidup dalam dunia yang tidak realitis atau tidak sadar. Selalu berpikir sadar dan jangan terpengaruh oleh alam bawah sadar pikiran kita. Alam bawah sadar pikiran itu bisa mengarahkan anda untuk berbuat apapun juga. Anda harus menaklukannya. 
Dalam teori frued (psikologi analisis), itu namanya naluri-naluri manusia. Manusia bisa mempunyai naluri dalam bentuk kejahatan, seks, berfantasi dan berkayalan di luar alam sadar kita. Ketika kita benci sama orang lain timbul dalam alam bawah sadar kita untuk supaya dia mati namun setelah kita bawa ke alam sadar kita maka kita akan tersadar bahwa kita tidak boleh berbuat seperti itu.